A. Interkonesi
Struktur
Komputer terdiri dari satu set komponen atau modul dari tiga tipe dasar
(prosesor, memori, i / o) yang berkomunikasi satu sama lain. Pada dasarnya,
komputer adalah jaringan modul bacis. Sehingga harus ada jalan untuk
menghubungkan modul.Koleksi jalan yang menghubungkan berbagai modul disebut
struktur interkoneksi. Desain struktur ini akan tergantung pada pertukaran yang
harus dilakukan antara modul.
Angka 3,15 menunjukkan jenis pertukaran yang dibutuhkan oleh yang
menunjukkan bentuk utama dari input dan output untuk setiap jenis modul Struktur
interkoneksi adalah kumpulan lintasan yang menghubungkan berbagai
komponen-komponen seperti CPU, Memory dan i/O, yang saling berkomunikasi satu
dengan lainnya.
Jenis Data:
1.
Memory
Pada umumnya, memori terdiri atas N word
memori dengan panjang yang sama. Masing–masing word diberi alamat numerik yang
unik (0, 1, 2, …N-1). Word dapat dibaca maupun ditulis pada memori dengan kontrol
Read dan Write. Lokasi bagi operasi dispesifikasikan oleh sebuah alamat.
2.
CPU
CPU berfungsi sebagai pusat pengolahan dan
eksekusi data berdasarkan routine–routine program yang diberikan padanya. CPU
mengendalikan seluruh sistem komputer sehingga sebagai konsekuensinya memiliki
koneksi ke seluruh modul yang menjadi bagian sistem komputer
.
3.
Modul
Input / Output
Operasi modul I/O adalah pertukaran data dari
dan ke dalam komputer. Berdasakan pandangan internal, modul I/O dipandang sebagai
sebuah memori dengan operasi pembacaan dan enulisan. Seperti telah dijelaskan
pada bab 6 bahwa modul I/O dapat mengontrol lebih dari sebuah perangkat
peripheral. Modul I/O juga dapat mengirimkan sinyal interrupt.Dalam Pertukaran
data yang diperlukan oleh modul-modul komputer, maka struktur interkoneksi
harus mendukung perpindahan data tersebut, di antaranya :
·
Memori
ke CPU : CPU melakukan pembacaan data maupun perintah yang berasal dari memori.
·
CPU ke
memori : CPU melakukan penyimpanan atau penulisan data ke memori.
·
I/O ke CPU : CPU membaca data dari peripheral
melalui modul I/O.
·
CPU ke
I/O : CPU mengirimkan data ke perangkat peripheral melalui modul I/O.
·
I/O ke
memori atau dari memori : digunakan pada system DMA.
Interkoneksi yang banyak digunakan sampai
saat ini adalah system bus. Bus merupakan lintasan komunikasi yang
menghubungkan dua atau lebih komponen komputer. Sebuah bus biasanya terdiri
atas beberapa saluran. Sebagai contoh bus data terdiri atas 8 saluran sehingga
dalam satu waktu dapat mentransfer data 8 bit.
Secara umum fungsi saluran bus dikategorikan
dalam tiga bagian :
1.
Saluran
data (data bus) merupakan lintasan untuk perpindahan data antar modul. Lintasan
ini juga biasa disebut bus data. Jumlah saluran terkait dengan panjang word,
misalnya 8, 16, 32 atau 64 saluran. Tujuannya adalah dapat mentransfer word
dalam sekali waktu. Jumlah saluran dalam bus data dikatakan sebagai lebar bus
dengan satuan bit.
2.
Saluran
alamat (address bus) merupakan saluran alamat adalah menspesifikasi sumber dan
tujuan data pada bus data, mengirim alamat word pada memori yang akan diakses
CPU, dan sebagai saluran alamat perangkat modul komputer saat CPU mengakses
suatu modul. Address bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.
3.
Saluran Kontrol (control bus) adalah Bagian
saluran yang digunakan untuk mengontrol bus data, bus alamat dan seluruh modul
yang ada. Control bubus terdiri atas 4 samapai 10 jalur paralel.
Sinyal – sinyal kontrol terdiri atas :
·
Sinyal
pewaktuan : menandakan validitas data dan alamat.
·
Sinyal–sinyal
perintah : membentuk suatu operasi.
JENIS SALURAN CONTROL dan TUGASNYA :
- Memory Write berfungsi memerintahkan
data pada bus akan dituliskan ke dalam lokasi alamat
- Memory Read berfungsi Memerintahkan
data dari lokasi alamat ditempatkan pada bus data
- I/O Write berfungsi Memerintahkan
data pada bus dikirim ke lokasi port I/O
- I/O Read berfungsi Memerintahkan data dari port I/O untuk
ditempatkan pada bus data
- Transfer ACK berfungsi Menunjukkan data telah diterima dari
bus atau data telah ditempatkan pada bus
- Bus Request berfungsi Menunjukkan bahwa modul memerlukan
kontrol bus
- Bus Grant berfungsi Menunjukan
modul yang melakukan request telah diberi hak mengontrol bus
- Interrupt Request berfungsi Menandakan
adanya penangguhan interupsi dari modul
- Interrupt ACK berfungsi Menunjukkan penangguhan interupsi telah
diketahui CPU
- Clock berfungsi Mengontrol untuk sinkronisasi operasi antar modul
- Reset berfungsi Menginisialisasi seluruh modul
B. Interkoneksi
Bus
1. PENGERTIAN BUS DAN SISTEM BUS
Bus
merupakan lintasan komunikasi yang menghubungkan dua atau lebih perangkat
komputer. Karakteristik penting sebuah bus adalah bahwa bus merupakan media
transmisi yang dapat digunakan bersama. Sejumlah perangkat yang terhubung ke
bus dan suatu sinyal yang ditransmisikan oleh salah satu perangkat ini dapat
ditermia oleh salah satu perangkat yang terhubung ke bus. Bila dua buah
perangkat melakukan transmisi dalam waktu yang bersamaan, maka sinyal-sinyalnya
akan bertumpang tindih dan menjadi rusak. Dengan demikain, hanya sebuah
perangkat saja yang akan berhasil melakukan transimi pada suatu saat tertentu.
Umumnya
sebuah bus terdiri dari sejumlah lintasan komunikasi atau saluran.
Masing-masing saluran dapat mentransmisikan sinyal yang menunjukkan biner 1 dan
biner 0. Serangkaian digit biner dapat ditransmisikan melalui saluran tunggal.
Dengan mengumpulkan beberapa saluran dari sebuah bus, dapat digunakan
mentransmisikan digit biner secra bersamaan (paralel). Misalnya sebuah satuan
data 8 bit dapat ditransmisikan melalui bus delapan saluran.
Sistem
komputer terdiri dari sejumlah bus yang berlainan yang menyediakan jalan antara
dua buah komponen pada bermacam-macam tingkatan hirarki sisterm komputer.
Sebuah bus yang menghubungkan komponen-komponen utama komputer (CPU, memori,
input/output) disebut bus sistem. Struktur interkoneksi komputer yang umum
didasarkan pada penggunaan satu bus sistem atau lebih.
2. STRUKTUR BUS
Sebuah
bus sistem terdiri dari 50 hingga 100 saluran yang terpisah. Masing-masing
saluran ditandai dengan arti dan fungsi khusus. Walaupun terdapat sejumlah
rancangan bus yang berlainan, fungsi saluran bus dapat diklasifikasikan menjadi
tiga kelompok, yaitu saluran data, saluran alamat, dan saluran kontrol. Selain
itu, terdapat pula saluran distribusi daya yang memberikan kebutuhan daya bagi
modul yang terhubung.
a. Saluran Data
Saluran
data memberikan lintasan bagi perpindahan data antara dua modul sistem. Saluran
ini secara kolektif disebut bus data. Umumnya bus data terdiri dari 8, 16, 32
saluran, jumlah saluran diakitakan denang lebar bus data. Karena pada suatu
saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit, maka jumlah
saluran menentukan jumlah bit yang dapat dipindahkan pada suatu saat. Lebar bus
data merupakan faktor penting dalam menentukan kinerja sistem secara
keseluruhan. Misalnya, bila bus data lebarnya 8 bit, dan setiap instruksi
panjangnya 16 bit, maka CPU harus dua kali mengakses modul memori dalam setiap
siklus instruksinya.
b. Saluran Alamat
Saluran
alamat digunakan untuk menandakan sumber atau tujuan data pada bus data.
Misalnya, bila CPU akan membaca sebuah word data dari memori, maka CPU akan
menaruh alamat word yang dimaksud pada saluran alamat. Lebar bus alamat akan
menentukan kapasitas memori maksimum sistem. Selain itu, umumnya saluran alamat
juga dipakai untuk mengalamati port-port input/outoput. Biasanya, bit-bit
berorde lebih tinggi dipakai untuk memilih lokasi memori atau port I/O pada
modul.
c. Saluran Kontrol
Saluran
kontrol digunakan untuk mengntrol akses ke saluran alamat dan penggunaan data
dan saluran alamat. Karena data dan saluran alamat dipakai bersama oleh seluruh
komponen, maka harus ada alat untuk mengontrol penggunaannya. Sinyal-sinyal
kontrol melakukan transmisi baik perintah maupun informasi pewaktuan diantara
modul-modul sistem. Sinyal-sinyal pewaktuan menunjukkan validitas data dan
informasi alamat. Sinyal-sinyal perintah mespesifikasikan operasi-operasi yang
akan dibentuk.
Secara umum saluran kontrol
meliputi :
·
Memory
Write, memerintahkan data pada bus yang akan dituliskan ke dalam lokasi alamat.
·
Memory
Read memerintahkan data dari lokasi alamat ditempatkan pada bus data.
·
I/O
Write, memerintahkan data pada bus dikirim ke lokasi port I/O.
·
I/O
Read, memerintahkan data dari port I/O ditempatkan pada bus data.
·
Transfer
ACK, menunjukkan data telah diterima dari
bus atau data telah ditempatkan pada bus.
·
Bus
Request, menunjukkan bahwa modul memerlukan kontrol bus.
·
Bus
Grant, menunjukkan modul yang melakukan request telah diberi hak
mengontrol bus.
·
Interrupt
Request, menandakan adanya penangguhan interupsi dari modul.
·
Interrupt
ACK, menunjukkan penangguhan interupsi telah diketahui CPU.
·
Clock,
kontrol untuk sinkronisasi operasi antar modul.
·
Reset,
digunakan untuk menginisialisasi seluruh modul.
d. ELEMEN-ELEMEN RANCANGAN BUS
1) Jenis Bus
Saluran
bus dapat dipisahkan menjadi dua tipe umum, yaitu dedicated dan multiplexed.
Suatu saluran bus didicated secara permanen diberi sebuah fungsi atau subset
fisik komponen-komponen komputer.
Sebagai
contoh dedikasi fungsi adalah penggunaan alamat dedicated terpisah dan saluran
data, yang merupakan suatu hal yang umum bagi bus. Namun, hal ini bukanlah hal
yang penting. Misalnya, alamat dan informasi data dapat ditransmisikan melalui
sejumlah salurah yang sama dengan menggunakan saluran address valid control.
Pada awal pemindahan data, alamat ditempatkan pada bus dan address valid
control diaktifkan. Pada saat ini, setiap modul memilki periode waktu tertentu
untuk menyalin alamat dan menentukan apakah alamat tersebut merupakan modul
beralamat. Kemudian alamat dihapus dari bus dan koneksi bus yang sama digunakan
untuk transfer data pembacaan atau penulisan berikutnya. Metode penggunaan
saluran yang sama untuk berbagai keperluan ini dikenal sebagai time multiplexing.
Keuntungan
time multiplexing adalah memerlukan saluran yang lebih sedikit, yang menghemat
ruang dan biaya. Kerugiannya adalah diperlukannya rangkaian yang lebih kompleks
di dalam setiap modul. Terdapat juga penurunan kinerja yang cukup besar karena
event-event tertentu yang menggunakan saluran secara bersama-sama tidak dapat
berfungsi secara paralel.
Dedikasi
fisik berkaitan dengan penggunaan multiple bus, yang masing-masing bus itu
terhubung dengan hanya sebuah subset modul. Contoh yang umum adalah penggunaan
bus I/O untuk menginterkoneksi seluruh modul I/O, kemudian bus ini dihubungkan
dengan bus utama melalui sejenis modul adapter I/O. keuntungan yang utama dari
dedikasi fisik adalah throughput yang tinggi, harena hanya terjadi kemacetan
lalu lintas data yang kecil. Kerugiannya adalah meningkatnya ukuran dan biaya
sistem.
e. METODE ARBITRASI
Di
dalam semua sistem keculai sistem yang paling sederhana, lebih dari satu modul
diperlukan untuk mengontrol bus. Misalnya, sebuah modul I/O mungkin diperlukan
untuk membaca atau menulis secara langsung ke memori, dengan tanpa mengirimkan
data ke CPU. Karena pada satu saat hanya sebuah unit yang akan berhasil
mentransmisikan data melalui bus, maka diperlukan beberapa metodi arbitrasi.
Bermacam-macam metode secara garis besarnya dapat digolongkan sebagi metode
tersentraslisasi dan metode terdistribusi. Pada metode tersentralisasi, sebuah
perangkat hardware, yang dikenal sebagai pengontrol bus atau arbitrer,
bertanggung jawab atas alokasi waktu pada bus. Mungkin perangkat berbentuk
modul atau bagian CPU yang terpisah. Pada metode terdistribusi, tidak terdapat
pengontrol sentral. Melainkan, setiap modul terdiri dari access control logic
dan modul-modul bekerja sama untuk memakai bus bersama-sama. Pada kedua metode
arbitrasi, tujuannya adalah untuk menugaskan sebuah perangkat, baik CPU atau
modul I/O, bertindak sebagai master. Kemudian master dapat memulai transfer
data (misalnya, membaca atau menulis) dengan menggunakan perangkat-perangkat
lainnya, yang bekerja sebagai slave bagi pertukaran data yang khusus ini.
Secara
fisik bus adalah konduktor listrik yang dihubngkan secara paralel
yang berfungsi menghubungkan modul–modul. Konduktor ini biasanya adalah saluran
utama pada PCB motherboard dengan layout tertentu sehingga didapat
fleksibilitas penggunaan. Untuk modul I/O biasanya dibuat slot bus yang mudah
dipasang dan dilepas, seperti slot PCI dan ISA. Sedangkan untuk chips akan
terhubung melalui pinnya.
f. PRINSIP OPERASI BUS
Prinsip operasi bus adalah
sebagai berikut :
1) Operasi pengiriman data ke
modul lainnya :
- Meminta penggunaan bus.
- Apabila telah disetujui, modul akan memindahkan data yang diinginkan ke modul yang dituju.
- Meminta penggunaan bus.
- Apabila telah disetujui, modul akan memindahkan data yang diinginkan ke modul yang dituju.
2) Operasi meminta data dari modul
lainnya :
- Meminta penggunaan bus.
- Mengirim request ke modul yang dituju melalui saluran kontrol dan alamat yang sesuai.
- Menunggu modul yang dituju mengirimkan data yang diinginkan.
- Meminta penggunaan bus.
- Mengirim request ke modul yang dituju melalui saluran kontrol dan alamat yang sesuai.
- Menunggu modul yang dituju mengirimkan data yang diinginkan.
3) Hierarki Multiple Bus
- Bila terlalu banyak modul atau perangkat dihubungkan pada bus maka akan terjadi penurunan kinerja.
- Bila terlalu banyak modul atau perangkat dihubungkan pada bus maka akan terjadi penurunan kinerja.
4) Faktor – faktor :
- Semakin besar delay propagasi untuk mengkoordinasikan penggunaan bus.
- Antrian penggunaan bus semakin panjang.
- Dimungkinkan habisnya kapasitas transfer bus sehingga memperlambat data.
- Semakin besar delay propagasi untuk mengkoordinasikan penggunaan bus.
- Antrian penggunaan bus semakin panjang.
- Dimungkinkan habisnya kapasitas transfer bus sehingga memperlambat data.
5) Arsitektur Bus Jamak Kinerja
Tinggi
Keuntungan hierarki bus jamak
kinerja tinggi, yaitu :
- Bus berkecepatan tinggi lebih terintegrasi dengan prosesor.
- Perubahan pada arsitektur prosesor tidak begitu mempengaruhi kinerja bus
- Bus berkecepatan tinggi lebih terintegrasi dengan prosesor.
- Perubahan pada arsitektur prosesor tidak begitu mempengaruhi kinerja bus
C.
SIKLUS EKSEKUSI PROGRAM
1. Rancangan arsitektur Von Neuman didasarkan pada 3 konsep :
- Data dan instruksi-instruksi disimpan di memori baca-tulis tunggal
- Memori dapat dialamati dengan lokasi, tidak tergantung pada jenis data yang berada didalamnya.
- Eksekusi terjadi dengan cara sekuensial dari instruksi yang satu ke instruksi berikutnya.
2. Proses eksekusi program adalah dengan mengambil pengolahan instruksi yang terdiri dari 2 langkah :
- Instruksi baca (fetch) CPU dari memori
- CPU mengeksekusi setiap instruksi
1. Rancangan arsitektur Von Neuman didasarkan pada 3 konsep :
- Data dan instruksi-instruksi disimpan di memori baca-tulis tunggal
- Memori dapat dialamati dengan lokasi, tidak tergantung pada jenis data yang berada didalamnya.
- Eksekusi terjadi dengan cara sekuensial dari instruksi yang satu ke instruksi berikutnya.
2. Proses eksekusi program adalah dengan mengambil pengolahan instruksi yang terdiri dari 2 langkah :
- Instruksi baca (fetch) CPU dari memori
- CPU mengeksekusi setiap instruksi
3. Eksekusi program terdiri dari :
- Proses pengulangan fetch
- Eksekusi instruksi
- Proses pengulangan fetch
- Eksekusi instruksi
Eksekusi
sebuah instruksi terdiri dari sejumlah langkah, pada tahap ini pengolahan
instruksi dibagi 2 tahap : Fetch dan Eksekusi
Siklus
Eksekusi Program
Cara
kerja CPU ialah ketika data serta atau instruksi dimasukkan ke processing
devices, pertama sekali diletakkan di MAA(melalui Input-storage), yakni apabila
berbentuk instruksi ditampung oleh Control Unit diProgram-storage, namun
apabila berbentuk data ditampung diWorking-storage. Jika register siap untuk
menerima pengerjaan eksekusi, maka Control Unit akan mengambil instruksi dari
Program-storage untuk ditampungkan ke Instruction Register, sedangkan alamat
memori yang berisikan instruksi tersebut ditampung di Program Counter.
Sedangkan data diambil oleh Control Unit dari Working-storage untuk ditampung
di General-purpose register (dalam hal ini di Operand-register).
Jika
berdasar instruksi pengerjaan yang dilakukan adalah aritmatika dan logika, maka
ALU akan mengambil alih operasi untuk mengerjakan berdasar instruksi yang
ditetapkan. Hasilnya ditampung pada akumulator. Apabila hasil pengolahan telah
selesai, maka Control Unit akan mengambil hasil pengolahan di akumulator untuk
ditampung kembali ke Working-storage. Jika pengerjaan keseluruhan telah
selesai, maka Control Unit akan mengambil kembali hasil pengolahan dari
Working-storage untuk ditampung ke Output-storage. Lalu selanjutnya dari
Output-storage, hasil pengolahan akan ditampilkan kepada output-devices.
Siklus
Instruksi terdiri atas siklus fetch dan siklus eksekusi:
Siklus
Fetch:
·
Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya
akan membaca instruksi dari memori.
·
Terdapat register dalam CPU yang berfungsi
mengawasi dan menghitung instruksi selanjutnya, yang disebut dengan Program
Counter (PC).
·
PC akan menambah satu hitungannya setiap kali
CPU membaca instruksi.
·
Instruksi-instruksi yang dibaca akan dibuat
dalam register instruksi (IR).
·
Instruksi-instruksi ini dalam bentuk
kode-kode biner yang dapat di interprestasikan oleh CPU kemudian dilakukan aksi
yang diperlukan.
Siklus
Eksekusi
·
Instruction Address Calculation (IAC), yaitu
mengkalkulasikan atau menentukan alamat instruksi berikutnya yang akan
dieksekusi.
·
Instruction Fetch (IF), yaitu membaca atau
mengambil instruksi dari lokasi memorinya ke CPU.
·
Instruction Operation Decoding (IOD), yaitu
menganalisa instruksi untuk menentukan jenis operasi yang akan dibentuk dan
operand yang akan digunakan.
·
Operator Address Calculation (OAC), yaitu
menentukan alamat operand, hal ini dilakukan apabila melibatkan referensi
operand pada memori.
·
Operand Fetch (OF), mengambil operand dari
memori atau dari modul I/O.
·
Data Operation (DO), yaitu membentuk operasi
yang diperintahkan dalam instruksi.
·
Operand Store (OS), yaitu menyimpan hasil
eksekusi ke dalam memori.
Aksi
CPU
·
CPU – Memori, perpindahan data dari CPU ke
memori dan sebaliknya.
·
CPU – I/O, perpindahan data dari CPU ke modul
I/O dan sebaliknya.
·
Pengolahan Data, CPU membentuk sejumlah
operasi aritmatika dan logika terhadap data.
·
Kontrol, merupakan instruksi untuk
pengontrolan fungsi atau kerja. Misalnya instruksi pengubahan urusan eksekusi.
Fungsi
Interupsi
·
Mekanisme penghentian atau pengalihan
pengolahan instruksi dalam CPU kepada routine interupsi.
·
Hampir semua modul (memori dan I/O) memiliki
mekanisme yang dapat menginterupsi kerja CPU.
Tujuan
Interupsi
·
Secara umum untuk manajemen pengeksekusian
routine instruksi agar efektif dan efisien antar CPU dan modul-modul I/O maupun
memori.
·
Setiap komponen computer dapat menjalankan
tugasnya secara bersamaan, tetapi kendali terletak pada CPU disamping itu
kecepatan eksekusi masing-masing modul berbeda.
·
Dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul
Kelas
Sinyal Interupsi:
·
Program, yaitu interupsi yang dibangkitkan
dengan beberapa kondisi yang terjadi pada hasil eksekusi program. Contohnya :
aritmatika overflow, pembagian nol, operasi ilegal.
·
Timer, adalah interupsi yang dibangkitkan
perwaktuan dalam processor. Sinyal ini memungkinkan sistem operasi menjalankan
fungsi tertentu secara reguler.
·
I/O, sinyal interupsi yang dibangkitkan oleh
modul I/O sehubungan pemberitahuan kondisi error dan penyelesaian suatu
operasi.
·
Hardware failure, adalah interupsi yang
dibangkitkan oleh kegagalan daya atau kesalahan paritas memori.
Proses
Interupsi
·
Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor
dapat digunakan untuk mengeksekusi instruksi-instruksi lain.
·
Saat suatu modul telah selesai menjalankan
tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya, maka modul ini akan mengirimkan
permintaan interupsi ke prosesor.
·
Kemudian prosesor akan menghentikan eksekusi
yang dijalankannya untuk menghandle routine interupsi.
·
Setelah program interupsi selesai, maka
prosesor akan melanjutkan eksekusi programnya.
·
Saat sinyal interupsi diterima prosesor
kemungkinan ada dua tindakan yaitu diterima/ditolak dan interupsi ditolak.
Siklus
Eksekusi Program
Gambar
diatas memperlihatkan contoh siklus eksekusi sebuah instruksi yang terdiri dari
6 tahap, yaitu :
1. Karena
PC (Program Counter) berisi angka 300, maka instruksi yang akan diambil adalah
instruksi yang terletak di memori alamat 300, yaitu instruksi dengan kode 1940.
Instruksi tersebut diambil dari memori kemudian disimpan di register instruksi
(Instruction Register).
2. Misalkan
kode 1940 merupakan instruksi dengan kode operasi (Operation Code, opcode) 1,
diikuti dengan 940 yang merupakan alamat operand. Opcode 1 berarti instruksi
untuk mengcopy data dari alamat operand (dalam hal ini 940) ke akumulator. Maka
data yang terletak di alamat 940 dicopy ke accumulator untuk diproses dalam
siklus eksekusi ini.
3. Setelah
itu isi PC ditambah satu (incremented) sehingga isinya menjadi 301. Artinya,
instruksi berikutnya yang harus diambil dari memori dan dieksekusi terletak di
memori alamat 301, yaitu instruksi dengan kode 5941. Instruksi tersebut
mengandung opcode 5 dan alamat operand 941.
4. Karena
5 berarti penjumlahan antara isi akumulator dengan isi memori yang alamatnya
diberikan di sebelah angka 5, maka isi akumulator dijumlahkan dengan isi memori
alamat 941. Kemudian hasil penjumlahannya dikembalikan ke akumulator.
5. Setelah
PC ditambah satu, maka isinya menjadi 302, sehingga instruksi berikutnya yang
diambil dari memori adalah 2941, yaitu opcode 2 dan operand.
6. Arti
2941 adalah perintah untuk mengcopy isi akumulator ke memori alamat 941.
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar